Naruto Shippuden 235 bahasa indonesia



Pada Naruto Shippuden 235 ini menceritakan Naruto yang berada di desa wanita Nadeshiko, dan dia diharuskan bertarung melawan seorang gadis yang bernama Shizuka. Jika Naruto kalah, maka dia harus menikah dengan gadis tersebut. Alasan pertarungannya adalah karena di masa lalu Jiraiya menyusup di desa tersebut dan terlibat pertarungan dengan salah seorang gadis yang ada di sana. Namun, mereka sepakat bahwa pertarungan akan dilanjutkan oleh murid mereka, dalam hal ini Naruto melawan Shizuka. Kalau berminat silakan download film naruto shippuden 235 ini yagh.



Jika teman-teman ingin mendownload film atau anime naruto Shippuden episode 235 "Para Kunoichi dari Desa Nadeshiko", Subtitle Bahasa Indonesia silakan klik Disini

Strategi Pemasaran Dan Perilaku Konsumen

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kiat berkreasi dan berinovasi untuk memenangkan persaingan dalam merebut konsumen memerlukan perancangan strategi pemasaran yang tepat. Untuk itu, perlu diketahui terlebih dahulu tentang apa itu strategi pemasaran yang tepat, strategi pemasaran itru sendiri terdiri dari segmenting, targeting, dan positioning yang ditinjau dalam hubungannya dengan pemahaman perilaku konsumen.
2. Permasalahan
Bagaimana strategi segmenting, targeting, positioning yang ditinjau dalam hubungannya dengan pemahaman perilaku konsumen.














BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep strategi pemasaran
Menurut Peter dan Olson (1999) strategi pemasaran dirancang untuk meningkatkan peluang dimana konsumen akan memiliki anggapan dan peranan positif terhadap produk, jasa dan merek tertentu, akan mencoba produk, jasa atau merk tersebut dan kemudian membelinya berulang-ulang.
Untuk mengembangkan strategi pemasaran yang kompetetif, pemasar perlu mengetahui konsumen mana yang membeli produknya, factor apa yang kira-kira menyebabkan mereka menyukai produk tersebut, criteria apa yang dipakai dalam memutuskan membeliproduk, bagaimana mereka memperolah informasi tentang produk dan lain sebagainya.
Pemasar perlu merancang strategi berdasarkan perilaku konsumen, yang tentu saja datanya hanya dapat diperoleh dari semua penelitian tentang perilaku konsumen; mulai dari bagaimana kebutuhan akan suatu produk tiu dirasakan, apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan itu, bagaimana mereka memutuskan membeli produk, bagaimana mereka mengkonsumsi produk, sampai bagaimana mereka menyingkirkan produk tersebut dan apa yang dilakukan setelah itu. Jadi, strategi pemasaran berlaku untuk produk dan merek tertentu dan pengaruh yang diberikan kepada konsumen untuk melakukan pembelian yang dirancang untuk tingkat produk ataupun merek. Agar perancang bisa merancang strategi yang tepat dalam mempengaruhi konsumen, dasar yang digunakan ahrus berupa pengetahuan mengenai perilaku mereka dalam proses beli yang dialami untuk suatu kategori produk tertentu pula.

2. Peran perilaku konsumen dalam segmenting dan targeting
Segmentasi pasar adalah proses identifikasi subkelompok konsumen yang memiliki kesamaan dalam nhal keinginan, daya beli, lokasi geografi, sikap membeli atau kebiasaan membeli (kotler,2000). Penelitian yang mendalam tentang konsumen bias menghasilkan identifikasi sedemikian khususnya, sehinggan konsumen dapat disegmentasi secara individu karena pada dasarnya tidak ada dua orang yang sama. Cara segmentasi ini disebut juga segmentasi mikro yang banyak dilakukan untuk produk-produk yang tidak begitu tersandarisasi, seperti jasa atau layanan tertentu. Perusahaan pada umumnya tidak melakukan hal tersebut karena memerlukan biaya yang besar. Mereka membuat segmentasi berdasarkan respons konsumen secara umum sehingga produk bias diproduksi secara missal menggunakan skala ekonomi untuk keuntungan maksimal.
Dalam segmentasi pasar, ada empat langkah yang harus diambil (Hawkins dkk, 1998):
1. Mengidentifikasi perangkat kebutuhan produk
2. Mengelompokkan konsumen yang memiliki perangkat kebutuhan yang serupa.
3. Mendeskripsikan setiap kebutuhan kelompok.
4. Memilih satu (atau lebih) segmen yang akan dilayani.
Identifikasi perangkat kebutuhan produk tentu saja memerlukan data cukup lengkap yang hanay didapatkan dari penelitian pasar. Data semacam itu diambil dari pengamatan dan pendapat-pendapat konsumen dan cara mereka memenuhi kebutuhan. Data ini dikaitkan dengan berbagai variable seperti usia, jenis kelamin, kelas social, dan sebagainya. Dalam hal ini, data menunjukkan perilaku yang berbeda antara kelompok satu dengan yang lain. Setelah itu dapat diidentifikasi pula subkelompok konsumen yang memiliki perangkat kebutuhan yang serupa.

Targeting merupakan langhkah untuk memilih satu (atau lebih) segmen yang dapat dilayani dengan baik, sehingga semua usaha pemasaran dapat difokuskan pada segmen ini untuk keuntungan yang menjanjikan. Perusahaan dapat melayani segmen sasaran dengan baik bila kiat-kiat yang dirancang sesuai dengan kemampuan perusahaan itu. Kadang-kadang dalam proses segmentasi initeridentifikasi juga segmenyang khas walaupun kecil. Segmen kecil ini seringkali sangat sesuai dengan kemampuan Perusahaan dan mempunyai potensi yang besar untuk penetapan harga premium. Jelasalah bahwa segmenting dan tergetingtidak bias terlepas dari pemahaman tentang perilaku konsumen, bahkan tampak jelasa sekali bahwa segmenting dan targeting selalu didasarkan pada penelitian perilaku konsumen.

3. Perilaku konsumen dan positioning produk
Dalam usaha membuuat positioning produk yang tepat, perusahaan/pemasar tidak dapat mengabaikan perilaku konsumen, terutama konsumen sasarannya.



BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pemasaran dirancang sedemikian rupa supaya tercapai keunggulan kompetetif dari produk, merek, ataupun perusahaan. Dengan demikian, jelas sekali pentingnya pemahaman perillaku konsumen. Untuk memperjelas hubngan antara perilaku konsumen dengan strategi pemasaran lihat gambar dibawah ini:

Difusi Inovasi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkenalan atau peluncuran produk baru selalu merupakan kegiatan yang difikirkan masak-masak, direnacnakan dan dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Perkenalan produk baru bertujuan agar produk itu bisa diterima oleh konsumen, diminati dan disukai sehingga bisa menghasilkan pembelian seperti yang diinginkn pemasar.
B. Permasalahan
Bagaimana proses difusi dari inovasi produk/ jasa dan profil innovator yang menjadi sasaran pamasar dalam peluncuran produk baru.
- Konsep produk baru menurut orientasi yang berbeda dan kategori inovasi













BAB II
PEMBAHASAN
A. Inovasi dan difusi inovasi
Empat kata kunci dalam proses difusi inovasi adalah:
1. Inovasi
Beberapa penulis (schiffman dan kanuk,2000, Solomon, 1999 dan Hawkins dkk, 1998) sepakat bahwa inovasi adalah produk atau jasa yang dipersepsi oleh konsumen sebagai produk atau jasa baru.
Derajat kebaruan produk dibedakan antara:
a. Produk yang sebelumnya belum pernah ada dimanapun.
b. Lini produk baru
c. Produk dengan inovasi simbolik yang mengkomunikasikan arti social yang barubagi produk yang bersangkutan
d. Produk dengan inovasi teknologi yang memberikan perubahan fungsional pada produk semula.
e. Inovasai dalam bidang ritel seperti yang dilakukan dalam pelbagai macam bentuk multilevel marketing.
f. Inovasi atau produk baru juga dijelaskan dari sudut pandang orientasi pengguna produk.
2. Difusi
Difusi inovasi adalah proses dimana produk baru, jasa, maupun ide baru (atau suatu inovasi) menyebar melalui komunikasi keanggota anggota system social atau populasi dalam jangka waktu tretentu.
3. Difusi melalui jalur komunikasi
Kecapatan penyebaran inovasi produk tergantung pada komunikasi antara pemasar dan konsumen, dan juga komunikasi antar konsumen itu sendiri. Dampak dari semua ini adalah apakah produk bisa diterima atau ditolak. Innovator dan early adopters, yaitu orang yang lebih cepat menerima inovasi, berperan besar sebagai perantara komunikasi kepada later adopter. Inovator dan early adopter berfungsi sebagai pemimpin pendapat yang menyebarkan informasi kepada konsumen dan mempengaruhi keputusan beli mereka. Kecepatan difusi sangat ditentukan oleh keberadaan dan kecanggihan system dan jalur komunikasi di suatu pasar.



4. Difusi melalui system social
Difusi produk baru terjadi didalam latar belakang social yang sering disebut sebagai system social. System social adalah lingkungan fisik, social, atau budaya, dimana seorang hidup dan berfungsi. Suatu system social memiliki nilai-nilai dan norma yang berbeda dari systemsosial yang lain. Nilai-nilai dan norma itu mempengaruhi anggota-anggota system social itu dalam halkesediaan mereka untuk menerima suatu inovasi. System social tradisional yang lebih lambat menerima inovasi daris pasda system social yang modern. Pemasar harus berorientasi pada system social dalam memperkenalkan produk baru sehingga dapat dighunakan strategi yang mengena untuk system social tersebut.
5. Difusi melalui waktu
Waktu merupaka tulang punggung proses difusi. Waktu selalu diperhitungkan dalam tiga cara yang berbeda untuk menjelaskan difusi dan tidak berhubungan satu dengan yang lain.
a. Waktu membeli; asdalah jangka waktu yang dihabiskan dari awal mula konsumen menyadari akan keberadaan produk sampai waktu dia membeli atau menolak produk tersebut.
b. Identifikasi kategoti adaptor mencakup; innovator, early adopter, early majority, late majority dan laggards.
c. Kecepatan adopsi; adalah seberapa cepat produk baru diadopsi oleh anggota dari suatu system social.
B. Proses adopsi
Proses difusi sangat tergantung pada informasi produk atau jasa baru yang disampaikan kepada konsumen. Dalam hal ini, konsumen bisa sampai pada keputusan adopsi produk atau jasa baru melalui proses yang hamper sama dengan prose keputusan beli, yaitu sadar akan kebutuhan produk, mencari informasi, evaluasi, percobaan dan akhirnya di adopsi.
bila proses adopsi ini dihubunhgkan dengan waktu, maka innovator merupakan kelompok pertama yang mengadopsi produk baru, diikuti oleh early majority, dan late majority, sedangkan laggards adalah mereka yang mengadopsi produk paling lama setelah saat perkenalan produk. Dimensi waktu juga menggambarkan apakah inovasi cepat diadopsi suatu system social.
Para peneliti difusi produk mengungkapkan beberapa factor penentu yang mendukung atau menghambat penerimaan konsumen akan produk baruantara lain:
\
1. Cirri-ciri kelompok atau system social
2. Adanya kebutuhan dan keinginanyang kuat
3. Manfaat relative
4. Kesesuaian
5. Kompleksitas
6. Dapat atau tidaknya dicoba
7. Nayata atau tidaknya manfaat atau keistimewaaan produk dimata konsumen.
C. Hubungan antara strategi pemasaran dengan proses difusi
a. Segmentasi pasar
Segmentasi yang dilakukan pemasar tidak hanya cukup dengan patokan-patokan demogeografi, kelas social, dan sebagainya. Setelah ditentukan segmen pasar dan segmen sasaran yang akan dilayani, pemasar harus mencari para innovator dan early adopters dalam segmen sasaran itu.
b. Strategi untuk mempercepat difusi
Untuk mempercepat difusi difusi pemasar harus melakukan kegiatan yang benr-benar dapat menggugah calon konsumen untuk memperhatikan produk, mempertimbangkan dan akhirnya membeli. akan tetapi, bila proses tersebut memakan waktu yang relative lama, pesaing akan cepat menyerang dan mengambial alih peran.
D. Profil innovator
1. Mereka adalah kelompok kecildari konsumen yang merupakan pembeli awal produk baru
2. Mereka mempunyai minat yang cukup berarti pada kategori produk.
3. Mereka adalah pemimpin pendapat
4. Mereka mempunyi cirri-ciri kepibradian sebagai berikut:
- Tidak dogmatis dibandingkan dengan non innovator.
- Mengandalkan nilai-nilai atau patokan sendiri bukan orang lain
- Menganut dan nberminat pada kategori produk yang lebih luas
- Tertarik pada keanekaragaman produk
5. Senang berpetualang
6. Mereka tidak loyal pada merek
7. Suka memanfaatkan penawaran intimewa dalam promosi
8. Menggunakan produk dalam jumlah banyak.
9. Suka membaca majalah yang berfokus pada minat khusus tetapi kurang suka menonton televisi.
10. Mereka terlibat dalam lebih banyak kelompok social.
11. Cenderung masih muda, memiliki pendidikan formal yang lebih tinggi, pendapatan yang lebih tinggi dan cenderung mendudukistatus profesi yang lebih tinggi.



















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inovasi adalah sesuatu yang dipersepsi oleh konsumen sebagai sesuatu yang baru. Inovasi ternyata tidak mudah diterima oleh system sosial yang menjadi sasaran pemasaran.
Penerimaan suatu inovasi dalam system social tertentu disebut difusi. Proses difusi sangat tergantung pasda komunikasi informasi yang berasal dari perusahaan atau pemasar. Pemasar bisa melakukannya dengan sasaran, atau komunikasi dua tahap, yanitu komunikasi yang ditujukan langsung kepada innovator. Selanjutnya innovator menyampaikannnya kepada konsumen secara umum. Pemasar bisa juga menggunakan komunikasi tahap ganda, dimana innovator menyebarkan informasi dengan menggunakan medioa massa sebalum sampai kepada konsumen sasaran.
B. Saran

Persepsi Konsumen

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persepsi merupakan cara pandang orang memandang dunia ini (schifmann dan kanuk (2000)). Dari definisi yang umum ini dapat dilihat bahwa persepsi seseorang kan berbeda dari yang lain. Media massa dengan segala bentuknya dapat membentuk persepsi yang serupa antar warga kelompok masyrakat tertentu. Dalam hal pemasaran pengaruh media iklan di media masssa, kemasan prosuk, papan reklame, dan sebagainya mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu produk atau merek.
Ries dan trout (1987) mengatakan bahwa pemasaran adalah peprangan antar produsen untuk memperebutkan persepsi konsumen. Begitu pentingnya persepsi dibenak konsumen, sehingga bermacam-macam strategi dibentuk dn dirancang perusahaan supaya produk atau mereknya bisa menjadi nomor satu dibenak konsumen.
B. Permasalahan
Dalam merebut persepsi konsumen diperlukan berbagai analisis mendalam terhadap kebutuhan mana yang paling dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana pula perusahaan melkukan sesuatu untuk merebut persepsi konsumen ini. Selain itu bagaimana konsumen mengatasi resiko-resiko yang ditawarkan oleh pemasar.





BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep persepsi
Solomon (1999) mendefinisikan persepsi sebagai proses dimana sensasi yang diterima oleh seseorang dipilih dan dipilah, kemudian diatur dan akhirnya diinterpretasikan.
Ada bebrapa factor yang mempegaruhi pembentukan persepsi seseorang, yaitu:
1. Factor internal
a. Pengalaman
b. Kebutuhan saat itu
c. Nilai-nilai yang dianutnya
d. Ekspektasi/pengharapannya
2. Factor eksternal
a. Tampilan produk
b. Sifat-sifat stimulus
c. Situasi lingkungan
Ries dan trout (1986: 44) mengatakan bahwa “the consumer mind” yang menggarap persepsi manusia itu adalah medan perang pemasaran terutama dalam kiat-kiat positioning, positioning adalah kiat mempengaruhi dan membentuk persepsi konsumen terhadap produk atau merek yang diperkenalkan. Untuk memenangkan persaingan itu, maka positioning prosuk harus dirancang sedemikian rupa sehingga input sensai yang ditimbulkan olah berbagai bentuk komunikasi pemasaran benar-benar mengena, dalam arti dapat diterima system sensorik konsumen atau prospek dan diinterpretasikan seperti yang dingini oleh pamasar.
B. Persepsi subliminal
Lefton (1982) mengartikan persepsi subliminal sebagai persepsi terhadap stimulus yang diberikan dibawah tingkat ambang rangsang sehingga penerima tidak sadar akan adanya stimulus itu. Pada umumnya pemasar ingin mempengaruhi konsumen dengan memberikan stimulus sensorik diatas ambang rangsangnya. Akan tetapi tidak semua stimulus/komunikasi pemasaran dibuat agar jatuh diatas ambang rangsang. Bebrapa iklan justru memberikan stimulus dibawah ambang rangsang yang disebut subliminal.
Pengaruh melalui subliminal tidak mudah dibuat karena pemasar tidak mau menanggung resiko yang terlalu besar. Resiko itu termasuk kalau pemirsa tidak bisa menanghkap gambar atau tulisan yang cepat atau samar-samar. Kemampuan menangkap pesan pemasar yang demikian tergantung banyak factor, seperti jarak tv dengan pemirsa, posisi pemirsa didepan televise, dan masih banyak lagi hal yang bersifat individual.
C. Persepsi dan selektifitas
Persepsi adalah fenomena yang selektif. Karena kapasitas memori dalam otak manusia terbatas, maka seseorang cdenderung menyaring stimulus yang dihadapi, memilah dan memilih stimulus yang mana yang disimpan dalam memori. Oleh karean itu, selektifitas sensorik manusia menjadi semakin meningkat.
1. Selective exposure, orang cenderung mengabaikan stimulus yang menyebabkan kekuatiran, ketidaknyamanan dan yang tidak penat. Istilah-istilah yang perlu dalam eksposure yang selektif ditelevisi maupun dimedia massa antara lain:
a. Zipping; memindah saluran pada saat iklan dalam interlude sebuah film kesayangan atau acara kesayangan.
b. Zapping; sama sekali tidak mau melihat iklan, misalnya pada waktu membaca majalah.
c. Muting; mengecilkan atau mematikan volume televise maupun radio pada waktu ada iklan.
2. Selective attention; orang cenderung selektif dalam perhatiannya pada atau keterlibatannya dengan stimulus-stimulus yang berbeda.
3. Selective interpretation; stimulus yang diterima akan diinterpretasikan secara lebih subyektif.
4. Selective retention; untuk efisiensi orang yang melupakan, menyaring, atau gagal untuk menyimpan stimulus yang prioritasnya rendah atau tidak penting.
Perhatian juga selektif dalam hal cara konsumen merespon stimulus yang dihadapi, seperti konsumen berada digerai dengan banyak kategori produk yang dipajang.
D. Dinamika persepsi
Stimulus mana yang akan lulus seleksin oleh seorang individu tergantung pada:
1. Sifat-sifat stimulus.
Factor stimulus yang penting dalam persepsi konsumen adalah:
a. Contrast; merupakan atribut stimulus yang paling kuat. Contrast menguatkan persepsi dengan menonjolkan perbedaan intensitas stimulus itu.
b. Closure; merupakan kecenderungan orang untuk mengisi, secara persepsi, bagian yang hilang dari stimulus yang tidak lengkap.
c. Proximity; menurut prinsip kedekatan, benda atau artikel yang berdekatan satu sama lain dalam wawasan waktu maupun ruang akan dipersepsi sebagai bagian-bagian yang berhubungan dari suatu pola atau konfigurasi.
d. Similarity (grouping); dalam suatu konglomerasi stimulus, orang akan mempersepsi obyek-obyek yang kelihatan sama menjadi satu kelompok.
e. Ukurnan, warna, posisi dan usia dari stimulus itu.
2. Expectation (harapan) konsumen
Sehubungan dengan pembentukan ekspektasi ini disimpulkan bahwa stimulus yang berlawanan atau yang sangat lain dengan ekspektasi konsumen tidak akan diperhatikan.
3. Motive
Motif adalah dorongan untuk memnuhi kebutuhan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan ini orang lebih memperhatikan sesuatu yang menurut dia dapat memenuhi kebutuhannya. Orang cenderung memasukkan stimulus yang cocok dengan motifnya kedalam persepsinya. Semakin kuat kebutuhan, semakin besar kecenderungan untuk mengabaikan stimulus yang tidak ada hubungannya dengan kebutuhan itu.
E. Pengaruh yang mendistorsi persepsi
1. Physical appearance; orang cenderung suka pada kualitas yang mereka asosiasikan dengan orang-orang tertentu yang mirip dengan mereka dalam hal-hal tertentu yang relevan.
2. Stereotype; gambaran yang selau ada dalam benak seseorang (stereotype) merupakan harapan orang tersebut akan terjadinya situasi-situasi khusus atau munculnya orang-orang tertentu atau kejadian-kejadian tertentu dlam suatu situasi.
3. Sumber-sumber yang dihormati biasa member bobot persepsi yang lebih.
4. Irrelevant cues; orang membeli sesuatu atribut produk yang sebetulnya bukan atribut inti dari produk.
5. First impression atau kesan pertama; sesuatu yang sangat berkesan sulit untuk diubah, bahkan cenderung bersifat selamanya. Perkenalan produk adalah tahap yang sangat penting yang akan masuk dalam persepsi konsumen.
6. Jumping to conclusions; seringkali oranv menyimpulkan, terutama dalam hal kinerja produk, sebelum melihat bukti-bukti yang relevan.
7. Halo effect; kesan umum yang diberikan pada interpretasi stimulus yang tidak penat.
F. Kualitas yang dipersepsi
Pada umumnya konsumen menentukan kualitas suatu produk berdasarkan pada berbagai macam issyarat informasi yang dihubungkan dengan produk tersebut.
1. Isyarat intrinsic; ukuran, warna, rasa atau aroma. Isyarat ini dianggap lebih rasional dan obyektif karena atribut ini merupakan stimulus yang dapat diterima oleh panca indera.
2. Isyarat ekstrinsik; bersifat diluar produk seperti harga, citra took, atau citra produsennya.
G. Resiko yang dipersepsi Konsumen
Resiko yang dipersepsi adalah resioko yang mempengaruhi perilaku konsumen. Resiko yang dipersepsi mencakup:
1. Functional risk atau performance risk; yaitu resiko yang bila produk tidak dapat memberikan kinerja seperti yang diharapkan.
2. Physical risk; yaitu resiko pada adiri sendiri atau orang lain yang mungkin akan diakibatkan oleh produk.
3. Financial risk; yaitu resiko bila produk tidak sesuai dengan harganya.
4. Social risk; resiko ytang ditrimbulkan bila ternyata produk yang dipilih malah menimbulkan penghinaan dan menyebabkan pperasaan malu.
5. Psychological risk; yaitu resiko bila produk malah melukai ego konsumen.
6. Time risk; yaitu resiko bila waktu yang dihabiskan untuk mendapatkan produk akan sia-sia karena kinerja produk tidak seperti yang diharapkan.
7. Resiko legal; yaitu resiko terjadinya tuntutan hokum oleh pihak ketiga.

H. Bagaimana konsumen mangatasi resiko?
Billa motivasi untuk mendapatkan produk cukup besar, untuk menghilangkan ketegangan (disharmoni) yang dialami mereka akan berusaha meyakinkan diri bahwa resiko itu tidak sedemikian besarnya dengan perilaku-perilaku berikut ini:
1. Konsumen mencari informasi
2. Brand loyality
3. Konsumen memilih berdasarkan brand image atau citra produk merek.
4. Konsumen membeli model yang paling mahal.
5. Konsumen mencari jaminan, mencoba sebelum membeli, dan sebagainya.



BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persepsi konsumen, betapapun tidak logisnya adalah obyek yang sangat penting dalam pmasaran. Yang perlu diketahui disini adalah bahwa persepsi konsumen adlah proses yang rumit, tidak hanya melibatkan factor-faktor psikoloogis.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini belumlah sempurna untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan.

Pembentukan Dan Perubahan Sikap Konsumen

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sikap merupakan daktor yang sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan beli konsumen. Oleh karena itu, pemasar sangat berkepentingan dalam hal pengetahuan tentang bagaimana terbentuknya sikap itu dan bagaimana bisa mengubahnya supaya konsumen bersikap positif terhadao /produknya dan kemudian memutuskan untuk membeli. Untuk memenagkan sikap positif itu, pemasar selalu berusahadengan berbagai macam cara teruatama dalam lkonimikasi pemasarannya utnuk mempengaruhi sikap konsumen.
B. Identifikasi masalah
Bagaimana sikap terbentuk bila diterapkan dalam perilaku konsumen ?












BAB II
PEMBAHASAN
A. Bagaimana Sikap Terbentuk
1. Pembelajaran sikap
Pada bagian bagian terdahulu telah di pelajari tentang proses pembelajaran dasar,seperti teori-teori:

• Clasissical conditioning
• Instrumental conditioning
• Cognitive Learning Theory
• Information Processing
Teori-teori tersebut di atas tidak membahas tentang bagaimana sikap terbentuk melainkan dari mana sebenarnya informasi,nasihat,dan pengaruh yang berperan dalam membentukn sikap itu diperoleh konsumen.
2. Sumber Pengaruh Terhadap Pembentuk an Sikap
Sumber-sumber utama yang mempengaruhi pembentukan sikap konsumen adalah:
a. Pengalaman
Pengalama langsung oleh konsumen dalam mencoba dan mengevaluasi produk dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap produktersebut.Dengan maksud ini pulalah perusahaan dalam upaya pemasarannya sering memberikan sampel Cuma-Cuma dank upon diskon bahkan beberapa merek kopi, teh, madu, dan berbagai daging goreng tepung di tawarkan pada calon konsumen di mall dan di depan pasar swalayan. Tujuannya adalah agar konsumen mengalami produk baru dan sesudah itu mengevaluasinya.Bila memuaskan,maka konsumen di harapkan akan membentuk sikap positif dan mungkin membeli produk tersebut apabila kelak mereka membutuhkanya.
b. Kepribadian
Keluarga,menurut Kindran dkk (1994) adalah factor penting dalam pembentukan kepribadian dan selanjutnya pembentukan sikap seseorang.Dalam keluarga itulah,seseorang membentuk nilai –nilai dasar dan keyakinannya.
c. Informasi dari media massa
Pengaruuh media massa tidak boeh dianggap remeh. Perusahaan menggunakan berbagaimacam media massa secara efektif untuk mempengaruhi sikap audiens merupakan konsumen atau calon konsumen perusahaan itu. Sikap dapat terbentuk dari jenis media massa yang digunakan untuk mengkomunikasikan nformasi tentang produk.

B. Strategi untuk mengubah sikap
Pendekatan ini dikenal sebagai functional approach dimana sikap dikelompokkan kedalam empat fungsi:
1. Utilitarian function
Sikap yang berfungsi utilitarian terjadi apabila konsumen menggunakan suatu produk atau brand tertentu karena produkatau brand itu memiliki kegunaan (utility) yang dapat memuaskan kebutuhannya. Untuk mengubah sikap utilitarian ini pemasar akan menekankan pada kepuasan dalam penggunaan produk.
2. Ego defensive function
Sikap yang berfungsi mempertahankan ego terjadi apabila konsumen bermaksud melindungi konsep diri terhadap keraguan, inkonsistensi dan kecemasan
3. Value expressive function
Value expressive function adalah sikap yang berfungsi mengeksprersikan nilai-nilai umum, gaya hidup dan harapan. Melalui proses classical conditioning, suatu brand diasosiasikan dengan stimulus yang dapat bverupa humor dan lain-lain.
4. Knowledge function
Dalam hal ini, orang mempunyi keingintahuan yang besar akan suatu obyek sikap karena dia percaya bahwa obyek ini dapat mempengaruhi perilaku.
a. Menautkan produk dengan suatu kelompok atau peristiwa tertentu, karena sikap paling tidak sebagian mempunyai hubungan dengan atau juga ditentukan oleh kelompok tertentu atau peristiwa tertentu.
b. Menghubungan sikap yang sudah ada denagn sikap-sikap yang berlawanan.
c. Mengubah model-model dari model multiatribut, caranya:
1. Mengubah relative evaluation of attributes
2. Mengubah brand belief
3. Menambah dan menggabung suatu atribut
4. Manambah overall brand rating
5. Mengubah keyakinan terhadap competitor’s brand yang biasa dilakukan melalui comparative advertising .
Semua uraian tentang pembentukan dan perubahan sikap tersebut diatas dilandaskanpada pandangan bahwa konsumen membentuk sikapnya dahulu baru kemudian diikuti dengan tindakan atau perilaku. Namun ada juga pandangan lain yang mendahulukan perilaku ketimbang sikap. Pandangan seperti ini tampak dalam dua teori berikut:
1. Coqnitive dissonance theory. Menurut teori ini ketidaknyamanan atau dissonance terjadi apabila seorang konsumenmemperoleh innformasi baru yang bertentangan dengan apa yang diyakini atau sikapnya yang terdahulu.
2. Attribution theory; teori ini menjelaskan bagaimana konsumen mencari penyebab dari berbagai peristiwa, baik yang ditimbulkan oleh perilakunya sendiri maupun perilaku orang lain.




















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sikap dibentuk dari pembelajaran. Oleh karena itu sikap bisa dipengaruhi dan diubah dengan pembelajaran pula. Pembentukan sikap sangat dipengaruhi olah pengalaman, kepribadian dan juga oleh informasi untuk mengubah sikap konsumen. Pertama adalah mengubah fungsi motivasi dasar dengan cara menumbuhkan secara kuat kebutuhan-kebutuhan baru. Kedua mnautkan produk dengan suatu kelompok atau peristiwa tertentu karena sikap, paling tidak sebagian, mempunyi hubungan dengan suatu kelompok tertentu atau peristiwa tertentu.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentunya sebagai seorang manusi memiliki bayank kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Pembelajaran Konsumen

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
pembelajaran adalah aktivitas manusia yang dilakukan sepanjang hidupnya, bahkan waktu manusia didalam kandungan. Perilaku manusia termasuk, termasuk perilaku konsumsi merupakan hasil dari proses pembelajaran. Pemasar mencoba melihat proses pembelajaran ini dan mencari kiat-kiat yang mengena untuk memberikan stimulasi, informasi dan pengalaman kepada konsumen supaya konsumen belajar tentang produk mereka dan kemudian memilih produk itu untuk dibeli dan di konmsumsi.
1.2 identifikasi masalah
manusia memproses informasi dan stimulus yang diterima panca inderanya dan masuk kedalam otak sebagai persepsi yang disimpan dalam memori untuk digunakan pada waktu mereka merespons stimulus dikemudian hari. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana memori dan perilaku diubah sebagai akibat dari pengolahan informasi, secara sadar maupun tidak sadar, yang disebut sebagai pembelajaran.





BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Konsep pembelajaran
Pembelajaran adalah bahasan yang mendasar dalam ilmu psikologi, Lefton (1982) mendefinisikan pembelajaran sebagai perubahan perilaku yang relative bersifat tetap, yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman. Definisi ini membedakan antara pembelajaran dan reflex yang merupakan perilaku tidak disengaja yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus. Hal penting yang harus diperhatikan dari definisi tersebut adalah bahwa:
- pembelajaran konsumen adalah suatu proses, jadi pembelajaran ini secara terus menerus berlangsung dan terus berubah sebagai akibat dari pengetahuan yang diperoleh atau dari pengalaman yang sebenarnya
- pengetahuan baru dan pengalaman pribadai berfungsi sebagai timbal balik bagi individu dan memberikan patokan pada perilakunya dimasa yang kana datang dalam situasi yang serupa.
Jadi seperti yang dikatakan Hawkins dkk (1998) bahwa pembelajaran adalah perubahan apapun yang terjadi pada isi ataupun organisasi dalam memori jangka panjang dan atau pada perilaku adalah benar. Pembelajaran adalah hasil dari pemrosesan informasi secara sadar, tidak sadar, maupun tidak terfokus.


2.2 Dua pendekatan terhadap pembelajaran
1. teori pembelajaran perilaku ( behavioral learning theory)
Teori pembelajaran perilaku mengasumsikan bahwa pembelajaran terjadi seseorang terhadap kejadian-kejadian diluar dirinya.
a. Classical conditioning
Mahzab ini mengacu pada pembelajaran dimana stimulus yang mengakibatkan respons tertentu dipasangkan dengan stimulus lain yang pada mulanya tidak menghasilkan respons bila berdiri sendiri.
b. Pengulangan
Efek conditioning akan meningkat setelah pengulangan beberapa kali. Hanya saja ada teori yang disebut dengan three hit theory, yang mengatakan bahwa pengulangan diatas tiga kali tidak akan menghasilakn efek conditioning, namun justru akan mnegakibatkan advertising wearout atau kejenuhan dan menyebabkan hilangnya efek conditioning.
c. Stimulus generalization
Stimulus generalization berhubungan dengan kecenderungan stimulus-stimulus yang berupa stimulus yang dikondisikan dan ditampilkan untuk menghasilkan respons yang serupa pula.
d. Stimulus discrimination
Stimulus discrimination terjadi billa stimulus yang serupa denganstimulus yang dikondisikan tidak diikuti oleh stimulus yang tidak dikondisikan.
e. Instrumental conditioning (operant conditioning)
Mahzab ini mengutamakan kepuasan dalam menggunakan atau mengkonsumsi produk.
2. Teori pembelajaran koqnitif
Pendekatan teori ini menekankan kegiatan mental dalam pembelajaran, yakni bagaimana informasi yang diterimaseseorang diproses dan disimpan dalam memorinya dalam waktu yang relative lama. Pembelajaran terjadai karena adanya empat unsure yang disebut dalam hamper dalam semua teori pembelajaran. Empat unsur tersebut adalah:
a. Motivasi
Motivasi berakar pada kebutuhan dan tujuan, jadi motivasi mendorong pembelajaran.
b. Cues
Cues adalah stimulus yang mengarahkan motif. Cue mengarahkan dorongan kepada konsumen bila cue itu konsisten dengan ekspektasi konsumen.jadi, pemasar perlu berhati-hati dalam memberikan cue supaya tidak mengecewakan ekspektasi konsumen.
c. Response
Response adalah bagaimana seseorang berperilaku sebagai reaksi dari dorongan atau cue. Respons tidak terikat pada kebutuhan. Kebutuhan atau notif dapat menimbulkan berbagai macam respons.
d. Reinforcement
Reinforcement meningkatkan kemungkinan suatu respons spesifik akan muncul dimasa yang akan dating sebagai hasil dari cue atau stimulus tertentu.
3. Teori pembelajaran iconic rite (menghafal icon)
Teori ini mengatakan bahwa pembelajaran dapat terjadai tanpa conditioning.
4. Teori pembelajaran vicarious
Teori mengatakan bahwa orang belajar tanpa harus menerima ganjaran gataupun hukuman, seperti yang diyakini oleh pengikut teori instrumental conditioning. Bila seseorang melihat atau mengetahui bahwa orang lain mengalami kepuasan dalam menggunakan suatu produk, karena seolah-olah ia mengalami sendiri.
2.3 loyalitas pada merek
Menurut kindra dkk (1994) ada hubunganyang erat antara pembelajaran dan loyalitas pada merek, karena loyalitas pada merek melibatkan pertimbangan-pertimbangan koqnitif dan evaluative yang juga merupakan salah satu fungsi pengambilan keputusan beli.
Loyalitas merek adalah:
1. Respons perilaku (yaitu perilaku beli)
2. Bias (tidak random)
3. Diekspresikan dalam jangka waktu tertentu
4. Unit pengambil keputusan
5. Satu atau lebih alternate-alternatif merek yang dipilih dari seperangkat merek.
6. Fungsi dari proses psikologis.
2.4 pergeseran merek (brand switching)
Keaveney (1995) menemukan bebrapa hal sebagai hasil penelitiannya bahwa pergeseran merek muncul karena:
1. Persepsi negative terhadap kualitas produk
2. Harga
3. Ketidakpuasan dengan kinerja produk secara keseluruhan
4. Layanan dan kenyamanan yang tidak memadai ditempat penjualan
5. Memang ada maksud (intention) untuk berhenti mengkonsumsi brand yang biasa dipakai dan ingin memakai brand lain.
2.5 proses pembelajaran
Pembelajaran mmenyangkut perubahan perilaku. Perubahan ini dapat langsung terjadi pada saat setelah pembelajaran atau lama setelah saat pembelajaran. Berikut ini beberapa pokok yang perlu diperhatikan supaya pembelajaran konsumen terhadap data tentang produk atau merek lebih efektif.
1. Pesan iklan dengan aspek-aspek yang unik akan lebih mudah di ingat. Aspek-aspek yang unik tidak mudah dilupakan.
2. Urutan sajian pesan mempengaruhi bagaimana informasi itudisimpan,. Dan biasanya pesan bagian tengah lebih mudah dilupakan.
3. Pesan yang mednorong pengulanganakan lebih mudah disimpan.
4. Besar kecilnya jumlah data yang dapat dikirim ke memori jangka panjang tergantung pada waktu memprosesnya.
5. Lebih banyak data yang disimpan dalam memori bila data tersebut disajikan dalam pengglan-penggalan.
6. Memori tergantung pada isyarat dan sajian isyarat tertentu dalam iklan akan mendorong pengingatan kembali.
7. Data yang disimpan dalam memori jangka panjang bisa lain dari pesan yang disampaikan dalam situasi pembelajaran.
8. Data yang mengandung arti bagi individu akan lebih cepat dipelajari sehingga berpotensi lebih untuk disimpan dalam memori jangka panjang.













BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pembelajaran konsumen merupakan proses yang mengubah perilaku beli mereka. Ada bebrapa pndekatan tentang pembelajaran, yaitu: teori pembelajaran berdasarkan perilaku yang didalamnya ada classical conditioning dan instrumental conditioning yang meyakini bahwa manusia belajar dari trial and error. teori pembelajaran vicarious mengatakan bahwa orang belajar dengan mengikuti perilaku orang lain seakan dia sudah mengalaminya sendiri.
3.2 saran
Makalah ini belum sempurna untuk itu kritik dan saran sangat kami butuhkan

Cara Nge-Hack Email Password FB


Sekian lama ane cari tutorial atau tips hack facebook dari mbah google, pakde yahoo sampai tante2 yg lain, tapi ane g dapet apa yg ane pengen. Kebanyakan software hack yang saya dpt telah diblockir sama tim facebook atau software yang dibuat ntu software palsu. Tapi ane Pantangan nyerah gitu aja, ane terus tuh cari tips hack facebook dari blog, website, youtube ampe metube (masa you terus ye.. sekali2 me kek). Dan akhirnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa... ane dapet situs yang berbaik hati kasih software hack secara cuma-cuma/gratisan.

Software ini bisa you2 gunaian secara portable atau diinstal. terserah ente pade deh,pengen yg mana... kalau diinstall ya tuh software ngejogrok aje di komp ente,naaahhhhhhhh atau masukin flashdisk.. ada versi portable nya.. kali2 aje ente mau maen diwarnet smbil sedot2 tuh email n pass yg masih pada kesimpen disana.Cara kerja software ini sangat simple,gampang,mudah, hanya mengklik Start Recovery lalu keluar email dan password target.tenang aja..g bakal bkin pala2 ente botak kebanyakan mikir cari software hacking facebook lagi,tuh rambut masih ttp jadi mahkota ente yg paling berharga (bagi yg udah botak.. maap sumpe deh.. g ada niatan mau nyinggung..piss akh)

langsung aja cekidot screenshoot nya...

creenshot 1: FacebookPasswordDecryptor showing the recovered Facebook password accounts from various applications.



Screenshot 2: Command line usage of FacebookPasswordDecryptor showing various examples.
Screenshot 3: Exported Facebook account password list in HTML format by FacebookPasswordDecryptor.


License : Freeware
Platform : Windows XP, 2003, Vista, Win7

nahhh bagi yg berminat bsa sedot nih software via MEGAUPLOAD bagi sohib2 yg kagak berminat tpi udah baca2 di thread ane apalagi yg baca nya ampe melotot2 gtu.. jangan lupa d bagi coment yg ajiebbbbbbbbb
ywdh d,ane cabut dlu.. kriting ni jari kebanyakan ketik2... yuk mariii


"UPDATE: Sebelum anda menginstall file yang anda DOWNLAOD , sebaiknya anda menonaktifkan Anti virus anda baik itu versi indonesia atau versi barat. oyaaa... kelupaan versi yang saya dan teman saya sediakan itu masih menggunakan Versi 1.5 yang d apdet tanggal 22 januari 2011, AKhirnya setelah gua telusuri di Situs Resminya ada keluaran terbaru yaitu Versi 1.6 rilis 26 maret 2001... , mauuuuuuu..... sedot aja gi failnya di SINI "

naaaaahhhh... la trus gmana cara matiin anti virusnya..???

baiklah pertanyaanku akan aku jawab sendiri disini..
cara mematikan antivirus avira

Demikianlah saya memberikan tutorial ini semoga bermanfaat bagi elo2 yang suka iseng ( lebay banget)...

Persepsi Dan Metodologi Cinta


Kadangkala kita semua begitu gandrung bernostalgia dan beromantika dengan masa lalu yang menyimpan sejarah keabadian, keagungan dan ketulusan tanpa segan dan tak tahu diri kita mengasumsikan diri kita , beserta hal-hal yang kita lakukan diantara keriuhan internet sanggup mengulangi masa lalu, utamanya yang bersifat agung dan kudus. masih dapatkah kita lakukan sekarang ini dalam semangat ketulusan dalam kesejatian yang sama? CINTA salah satu entitas terpenting yang senantiasa menjadi pergunjingan manusia sejak zaman purbakala hingga sekarang walaupun merupakan satu korban dari asumsi kepercayaan dari diri kita yang terlalu berlebihan itu. tak sulit sama sekali untuk menyibak pria remaja kepada kekasihnya bahwa cintanya benar-benar tulus dan suci, sebagaimana cinta agung yang pernah disematkan oleh romeo kepada juliet dan rama kepada sinta. hanya lantaran masa kini kita percaya bahwa apa yang pernah kita lakukan kini dimana cintahanya dipersepsikan sebagai kesukaan dan kecenderungan untuk memiliki seseorang, lantas dengan ringan hati kita menggelari diri kita sebagai Rama,Romeo ataupun Sinta dan Juliet.

tetapi...tidaklah seperti itu, cinta yang hakiki tidak berhasrat untuk meleburkan dirinya kepada wujud yang yang dicintainya, melainkan senantiasa berjuang untuk menggapai hakikat cinta itu sendiri. gapaian cinta yang sejati kemudian terukur dalam gapaian hakikat cinta itu sendiri dari sisi spiritual dan materialnya. jadi pelukan dan ciuman dari pecinta kepada tercinta hanyalah efek kecil dari kesatuan wujud antarayang spiritual dan material tersebut, dimana cinta sebagai kekuasaaan semesta metafisik dicerminkan dalam wujud keterbatasan material. sang kekasih pada akhirnya termaknai bukan sebagai hakikat cinta melainkan hanya serpihan, sementara hakikat percintaan itu sendiri ialah kesatuan wujud spiritual cinta dengan material manusia. dengan ini kita dihantui pikiran, palsukah atau tuluskah cinta kita?

kita hanya bisa mmenemukan jawabnya dengan keheningan jiwa kita sendiri, sebab keheningan senantiasa menguraikan keteduhan dan kesadaran yang tak senggup diucapkan oleh mulut manusia, dan nilai cinta anda berada dalam nilaian anda sendiri dan tentu saja anda tidak perlu disampaikan kepada orang lain, sebab barangkali anda akan merasa sangat malu. cukuplah anda sendiri yang tahu, lalu dari situlah anda bertolak untuk mencampakkan kepalsuan menuju ketulusan kesejatian cinta.

jiwaku mengajar dan mendidikku untuk mencintai apa yang orang lain benci dan menjadi teman bagi siapa saja yang dicaci-maki. Jiwaku menunjukkan pada dirikubahwa cinta juga merasa bangga terhadap dirinya, bukan hanya kepada orang yang dicintainya. lebih dari itu juga kepada orang yang mencintainya. sebelum jiwaku mengajariku, cinta dihatiku seperti benang tipis yang terikat pada dua pasak,tetapi kini cinta menjadi sebuah lingkaran keramat yang permulaanya adalah akhir dan akhir adalah sebagai awalnya. cinta itu mengelilingi setiap makhluk dan pelahan-lahan berkelana kemana-mana memeluk sipa saja yang dapat direngkuhnya. jiwaku menasehati dan mengajariku untuk mengerti keindahan kulit, sosok dan warna-warni yang tersembunyi. ia memintaku untuk merenungkan pesona dan kesenangan yang sebenarnya. sebelum jiwaku memberi anjuran kepadaku, aku melihat keindahan seperti sebuah sinar lampu yang bergetar diantara kepulan asap, setelah asap itu lenyap aku melihat kekosongan, hanyalah lidah api yang nampak. jiwaku mengajariku dan mendidikku untuk mendengarkan suara-suara yang tidak terucap oleh lidah, taring, dan bibir

Jiwaku mengajari aku dan kekasihku sangatlah banyak hal, dan jiwamu kekasihku. karena kamu dan aku adalah satu, dn tidak ada bedanya diantara kita kecuali bahwa aku dengan sungguh-sungguh menekankan bahwa apa yang ada didalam diriku, ketika kamu menjaganya, adalah sebuah rahasia yang ada didalam dirimu. dan didalam rahasiamu itu terdapat kebenaran

kala malam datang dan rasa kantuk membentangkan selimutnya diwajah bumi, aku terbangun dan berjalankeluar singgasana malamku, malam tidak pernah tidur dan dalam keterjagaanku itu langitmenjadi penghiburbagi jiwa-jiwa yang tebangun. didalam keheningan malam gelap yang mencekam jiwa-jiwa yang kosong aku memandang langit yang terbentang antara sudut kelopak mataku, dalam temaram malampun kisah-kisah lalu antara belahan jiwa hatiku dan hatiku, aku teringat saat kita duduk bersama, untuk pertama kalinya aku datang dalam kehidupanmu, disaat itulah aku melihatmu dan engkaupun melihatku. ketika aku berdiri tegak dihadapanmu laksana sebuah cermin bening, engkau memandang jauh dikedalaman diriku dan disitulah engkau menyaksikan bayanganmu sendiri. lalu engkaupun berbisik" aku cinta padamu". namun kutahu sesungguhnya engkau tengah mencintai dirimu sendiri yang bersemayam dalam diriku.

Demikianlah satu jam berlalu, memandangi langit yang seolah mengamati bayangan-bayangan kehidupan yang lenyap dengan perlahan berganti menjadi sebuah mimpi, yang aneh dalam keindahan serta dahsyat dalam kebesarannya. Fajar telah menyingsing dan kesunyian musnah bersama angin yang melintas, berkas-berkas cahaya berpacu menerangi partikel-partikel udara, langit tersenyum kepadaku bagai seoraang pelamun melihat bayangan kekasihnya. seperti hari-hari yang takkan pernah melampaui keindahan hari-hari yang diriasi kemilau cinta, begitu jugalah tak ada hari-hari yang diselubungi oleh kepedihan lantaran ditinggalkan cinta.

Hidup adalah sebuah pulau,batu-batu karang adalah hasrat-hasratnya, pepohonan adalah mimpinya, bunga adalah kesendiriannya, dan hidup berada diantara samudera pengasingan dan kesunyian. HIDUP TANPA CINTA LAYAKNYA POHON YANG TIDAK BERBUNGA DAN BERBUAH, DAN CINTA TANPA KEINDAHAN SEPERTIBUNGA TANPA AROMA SEMERBAK DAN SEPERTI BUAH TANPA BIJI. "HIDUP, CINTA DAN KEINDAHAN ADALAH TIGA DALAM SATU YANG TIDAK DAPAT DIPISAHKAN ATAUPUN DIRUBAH". HIDUP TANPA PERLAWANAN SEPERTI EMPAT MUSIM YANG KEHILANGAN MUSIM SEMINYA, DAN PERLAWANAN TANPA HAK SEPERTI PADANG PASIR YANG TANDUS." HIDUP, PERLAWANAN DAN HAK ADLAH TIGA DALAM SATU YANG TIDAK DAPAT DIPISAHKAN ATAUPUN DIRUBAH". HIDUP TANPA KEBEBASAN SEPERTI TUBUH TANPA JIWA, DAN KEBEBASAN TANPA AKAL SEPERTI JIWA YANG KEBINGUNGAN . "HIDUP, KEBEBASAN DAN AKAL ADALAH TIGA DALAM SATU, ABADI DAN TIDAK PERNAH SIRNA". Ciuman mesra sepasang sang kekasih itu menyingkap rahasia surgawi ynag tidak bisa diucapkan oleh kata-kata, dari situlah aku tahu bahwa nilai ketika bibir berpadu, akan melahirkan rahasia-rahasia yang tiada diketahui oleh mulut. KECUPAN DIMANA IA ADALAH PERSEMBAHAN BAGI DESAH YANG BERCAMPUR BAUR, MENYERUPAI NAFAS YANG DITIUPKAN TUHAN KEDALAM TANAH LIAT HINGGA JADILAH MANUSIA. ITULAH DESAHAN YANG MENDAHULUI KITA MENUJU ALAM ARWAH SERAYA MENJELASKAN KEAGUNGAN JIWA, DAN DISANA IA KEKAL SAMPAI BERSATU DENGANNYA HINGGA SELAMANYA. Cinta sejati laksana aliran air yang disajikan seiring lahirnya fajar oleh kekasih kita, yang sanggup memberikan keperkasaan kepada jiwa-jiwa agung dan menyemangati mereka untuk menuruni terjalnya bintang-bintang. sebagai mana cahaya dan suara yang tidak akan bermakna apa-apa kecuali kesamaran dan getaran di keluasan cakrawala bila tidak dapat dipandang ataupun disimak, demikian pula cinta yang tak berdenyut dihati takkan mempunyai nilai apa-apa kecualii laksana debu berterbangan yang dihempas-hempaskan angin. KEBANYAKAN PEREMPUAN MEMINJAM HATI KEPADA SEORANG LAKI-LAKI, TETAPI HANYA SEDIKITYANG DPAT MEMILIKINYA, JIKA ENGKAU INGIN MEMILIKI ENGKAU TIDAK BOLEH MENUNTUT. CINTA ADALAH SUATU KETEGUHAN HATI YANG BERTUNAS DAN MEMBESAR DENGAN KOKOHNYA DIKEDALAMAN JIWAKU YANG MENJADI ALAT PENGHUBUNG ANTARA MASA KINI DENGAN MASA LALU SERTA MASA DEPAN.

karena....

  1. CINTA ADALAH KENEKATAN YANG SANGAT BUTA YANG BERSUMBER DARI AWAL REMAJA DAN BERAKHIR SEIRING MASA PENGHABISANNYACINTA ADALAH PANCARAN CAHAYA GAIB YANG BERPIJAR DARI KEDALAMAN JIWA MANUSIA DAN MENERANGI ALAM SEKITARNYA DENGAN SANGAT BENDERANG.
  2. CINTA ADALAH KATA-KATA YANG BERCAHAYA, DITULIS OLEH TANGAN YANG BERCAHAYA, DAN DIATAS KERTAS YANG BERCAHAYA.
  3. SEORANG PENCINTA AKAN SETIA KEPADA KEKASIHNYA MAKA TAAT DAN PATUH ADALAH SUATU ADAT DAN KEBIASAAN BAGINYA, KETAATAN AKAN DIRASAKAN BEGITU BERAT SEBAGAIMANA IA TAAT DAN PATUH KEPADA SESEORANG YANG IA TIDAK TERBIASA MENCNTAINYA.



JANGAN LUPA KOMENTAR DI BAWAH POSTINGANNYA GAN..!

Penetrasi Hacker,Cracker dan Phreaker

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, khususnya teknologi dibidang jaringan computer maka yang namanya daftar kejahatan internet atau yang biasa lebih dikenal dengan cyber crime sudah pasti akan semakin bertambah banyak. Salah satu contoh bentuk kejahatan internet yang bisa disebut adalah carding. Dulu, sebelum kita diizinkan bertransaksi secara online melalui media internet seperti yang sudah ada sekarang ini, kita tidak pernah mendengar cerita ada orang yang membobol kartu kredit milik orang lain. Kini, cerita kejahatan internet yang sempat membuat heboh itu sudah dianggap hal biasa, terutama dikalangan pengguna internet (netizens).
Internet awalnya dikembangkan untuk menghubungkan antar pihak yang saling percaya dengan tujuan saling bertukar informasi. Walaupun awalnya hanya digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika, internet digunakan dan dikembangkan untuk tujuan kolaborasi dunia akademis yang serba terbuka dengan menyediakan sarana jaringan agar bagi para pengguna internet yang notabene adalah ilmuwan dapat saling menggunakan sumber daya komputasi dan informasi. Komunitas internet yang tadinya merupakan komunitas sejenis yang berdasarkan rasa percaya dan keinginan untuk berkolaborasi, kini menjadi komunitas yang majemuk, dan penuh dengan orang asing sehingga sama layaknya dengan kehidupan jalanan yang rawan dengan berbagai macam kejahatan. Kasus berbagai virus-worm dari I LOVE YOU, BLASTER dan sebagainya yang mengirimkan pesan seakan-akan dari pengguna dengan tujuanyang ada di address book pengguna sudah mmerupakan suatu contoh yang nyata.
Hacker, Cracker, Phreaker, ataupun carder yang dicap sebagai “CYBER CRIME” adalah sama saja,motivasi Hacker untuk menemukan Vunerability adalah untuk membuktikan kemampuannya atau sebagai bagian dari control social terhadap system, sedangkan motivasi para Cracker sangat beragam, diantaranya adalah untuk propaganda (deface website/email), criminal murni, penyerengan destruktif (akibat dendam atau tidak suka terhadap suatu institusi), dan lain-lain. Apapun motif Cracker selalu ada pihak yang dirugikan akibat tindakannya. Pada dasarnya serangan pada suatu system jaringan computer sendiri ada tiga gelombang Trend Utama yitu:
1.Gelombang pertama Serangan Fisik, serangan ini ditujukan kepada fasilitas jaringan, perangkat elektronik dan computer.
2.Gelombang Kedua adalah Serangan Sintatik, serangan ini ditujukan terhadap kemungkinan (Vulnerability) pada perangkat lunak, celah yang ada pada algoritma kriptografi, atau protocol.
3.Gelombang ketiga Adalah Serangan Semantik, serangan jenis ini memanfaatkan arti dari pesan yang dikirim, dengan kata lain adalah menyebarkan disinformasi melalui jaringan.
Dalam kegiatan kejahatnnya seorang hacker ataupun Phreaker harus mempunyai alat untuk Melaksanakan rencananya, Bagi anda yang berminat untuk menjadi seorang hacker silahkan mendownload alat hacker ini di sini atau klik di sini

Cara Mengakali Billing Warnet

Dahulu, pada saat pertama kali saya mengenal yang namanya internet sebagian besar waktu kugunakan untuk surfing didunia internet. Kebetulan ada satu warnet yang biasa kugunakan untuk ngakses mozzilla menggunakan program khusus yang mencatat secara otomatis jam berapa seseorang mulai mengakses internet, jam berapa mereka mereka berhenti dan berapa biaya yang harus dibayar. Alat yang mereka gunakan hanya berupa informasi yang terlihat pada jam ( BILLING) dikomputer kasir yang juga merangkap sebagai server bagi semua workstation warnet itu. Jadi, kalau misalnya ada pengunjung yang ingin mengakses internet, mereka cukup mencatat jam pada saat itu sebagai start awal (waktu dimulai) dan mencatatnnya sekali lagi nanti setelah selesai. Kemudian setelah diketahui jam terakhir dan lamanya waktu pemakaian, barulah dihitug secara manual berapa biaya yang harus dibayar oleh si penyewa.
Tak lama setelah saya tahu bahwa seperti itulah cara mereka membilling saya, lalu dibenak saya tiba-tiba muncul niat jahat untuk merubah tampilan waktu atau mengurangi jam berakhirnya pemakaian dikomputer server warnet itu agar biaya yang saya setor tidak terlalu mahal.
Program yang digunakan untuk aplikasi adalah AMITIS, program ini merupakan sebuah program TROJAN berbasis CLIENT/server. Secara tekhnis, meskipun mekanisme atau cara kerjanya nyaris tidak jauh berbeda dengan program-program Trojan lainnya, namun yang membuatnya lebih eksklusif adalah karena dua buah kompenen penting amities (client & server) telah didesain secara licik agar tidak mudah dikenal oleh sejumlah anti virus, termasuk IDS (Intrusion Detection system), Avira, Smadav , Norton bahkan AVG. Selain itu, Amitis juga tidak seperti Trojan-Trojan lainnya yang hanya memiliki satu buah File server. Pada program ini anda akan menemukan tiga jenis file server yang masing-masing eksistensinya berbeda satu sama lain, yakni AMITIS SERVER.EXE, AMITIS SERVER.SCR, dan AMITIS SIMULATED SERVER.EXE. nah dengan adanya ketiga buah file server itu, maka bisa dipastikan peluang dan kesempatan anda untuk berhasil menyusup kekomputer orang lain semakin besar.

Petunjuk untuk merubah waktu (Billing) dikomputer kasir warnet:

1. Agar petunjuk ini berhasil anda terapkan, carilah terlebih dahuluwarnet yang masi memakai system perhitungan seperti yang dijelaskan diatas, lalu siapkan program amistis kedalam computer client mereka yang tidak terlalu berdekatan denagn petugas (kasir warnet)
2.
Catat atau ingat baik-baik alamat IP computer server warnet anda. Untuk mengetahui alamat IP-nya, caranya adalah sebagai berikut:

1.
Dari program Mirc

*
Buka atau jalankan program Mirc
*
Klik File – Options, atau bisa juga dengan cara menekan tombol Alt O secara bersamaan
*
Pada kategori Connect, klik Firewall
*
IP server berada di Hostname

2.
Dari program internet Explorer

*
Klik menu Tools – Internet Options
*
Klik tab connections
*
Klik tombol LAN settings

3.
Setelah mengetahui alamat Ip server masukkan File amitis server kedalam computer yang biasa digunakan oleh petugas kasir warnet melihat waktu, dan pastikan juga bahwa program amitis client anda bisa terhubung kekomputer tersebut.
4.
Pada saat anda selesai mengakses internet, kemudian anda ingin merubah waktu dikomputer kasir tersebut laukanlah langkah – langkah berikut:

*
Jalankan amitis client, lalu hubungkan keserver (computer kasir)
*
Dari jendela opsi program amitis client, pilih screen capture, lalu klik tombol capture and the get the victim`sscreen shoot untuk melihat jam di computer kasir. Setelah selesai lihat jam di computer kasir silahkan atur waktu sesuai dengan keinginan anda.

5.
Untuk sementara beralihkan ke modus MS-DOS, lalu pada Prompt DOS ketik COPY CON JAM.BAT atau C:\WINDOWS>EDIT JAM.BAT, Kemudian sebagai isinya ketikkan perintah dibawah ini:

*
@ECHO OFF
*
CLS
*
TIME (sesuai keinginan waktu yang dirubah)

6.
Kirim/masukkan file tersebut (JAM.BAT) kedalam direktori C:\WINDOWS\TEMP computer kasir melalui opsi File manager (9x/me) program amitis client anda
7.
Setelah file terkirim, jalankan eksekusi file tersebut dengan menggklik tombol Run on server melalui opsi File Manager (9x/me). Namun, sebelum anda benar-benar mengeksekusinya, pastikan bahwa pandangan petugas/kasir warnet sedang tidak tertuju kelayar monitornya.
8.
Untuk memastikan bahwa jam dikomputer kasir sudah berubah sesuai waktu yang anda set, silahkan anda capture sekali lagi, atau ulangi langkah ke-4 tadi. Jika hasilnya sudah sama dengan waktu/jam yang anda kehendaki, segera tinggalkan computer itu, lalu Tanya berapa biaya yang anda harus bayar.

Pentingnya Manajemen Strategik Bagi perusahaan

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-Nya, sebab hanya karena anugrah-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen Mata Kuliah Manajemen Strategik. Adapun tema dari makalah ini adalah pentingnya manajemen strategic bagi perusahaan. Selain itu, penulis juga menyadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. DR. Darnawati SE, Msi, selaku dosen mata kuliah Study Kelayakan Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga bisa menambah wawasan penulis dari tugas yang diberikan, serta bersedia meluangkan waktunya untuk memeriksa dan memberikan nilai kepada makalah ini.

2. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam pengerjaan makalah ini.

Penulis juga mengharapkan agar segala daya dan upaya yang telah diberikan dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Namun, penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan makalah ini.

Gorontalo, November 2011

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian ………………. ………………………………………………….……

B. Peran Manajemen Strategik………..………………………………………....…..

C. Manfaat manajemen Strategik……………………………………………….…....

D. Langkah Dalam Pengembangan Organisasi………………………….……...…....

E. Tahap-Tahap dalam manajemen strategi………………………………………......

F. Pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan …………………………….…..

BAB III PENUTUP

BAB I

PENDAHULUAN

Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi. Menopang manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.

Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Sebelum melangkah lebih jauh tentang seberapa jauh peran manajemen stratejik dalam pengembangan organisasi, kita akan menyimak dulu pengertian dari manajemen stratejik itu sendiri, berikut beberapa ahli yang memberikan gambaran atau teori tentang manajemen stratejik itu sendiri.

Barney, 1997:27 Manajemen strategis (strategic management) dapat dipahami sebagai proses pemilihan dan penerapan strategi-strategi. Sedangkan strategi adalah pola alokasi sumber daya yang memungkinkan organisasi-organisasi dapat mempertahankan kinerjanya.

Grant, 1995:10 Strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana mengenai penggunaan sumber daya-sumber daya untuk menciptakan suatu posisi menguntungkan. Dengan kata lain, manajamen strategis terlibat dengan pengembangan dan implementasi strategi-strategi dalam kerangka pengembangan keunggulan bersaing.

Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV)
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata

David 2002:5 Seni dan pengetahuan untuk merumsukan, mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.

Hunger dan Wheelen 2003:4 Serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk kami. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.

Dari definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:

1. Manajemen Strategik terdiri atas tiga proses:

a. Pembuatan Strategi, yang meliputi pengembnagan misi dan tujuan jangka panjang, mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan dan kelemahan organisasi, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.

b. Penerapan strategi meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional tahunan, kebijakan organisasi, memotovasi anggota dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.

c. Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.

2. Manajemen Strategik memfokuskan pada penyatuan/penggabungan aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/akuntansi, operasional/produksi dari sebuah organisasi.

Strategik selalu “memberikan sebuah keuntungan”, sehingga apabila proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi gagal menciptakan keuntungan bagi organisasi tersebut maka dapat dikatakan proses manajemen tersebut bukan manajemen strategik.

B. Peran Manajemen Strategik

Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi atau perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa yang diinginkan bersama dapat kit capai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen stratejik ketika diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Apalagi melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan telah melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuanya itu perlu langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin.

Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.

Esensi Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing organisasi, baik bersifat nirlaba maupun ber-orientasi laba dapat dijabarkan atas hal pokok berikut :

1. Pertumbuhan dan Keberlanjutan

Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yang nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM. Pencapaian kondisi tersebut di-dapatkan dari kerjasama antar individu yang mampu mewujudkan sinergi perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi (pengenalan, pertumbuhan, kedewa-saa dan pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap dan naik kembali) ditinjau dari faktor internal maupun eksternal yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan, baik fundamental, incremental dan radikal dari nilai-nilai keinginan konsumen, serta persaingan yang ketat dalam kondisi yang mengandung ketidak-pastian dan penuh risiko.

2. Berpikir Strategik

Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini dan esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan kemampuan (superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA, SDM dan SDB) dengan secara komprehensif memperhati-kan faktor-faktor makro seperti politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya pem-belajaran organisasi dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh. Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang maupun ancaman yang ditemui sesuai dengan fase-fase berikut : pembentukan kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status kegiatan. Hal tersebut dalam praktiknya didukung oleh konsep-konsep stra-tegi, baik yang klasik (siklus hidup produk dan SWOT), modern (BCG/Shell, A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif (PRECOM) yang dalam implementasinya sangat ditentukan oleh besar-an dimensinya (2-5) atau tema tertentunya.

3. Manajemen Strategik

Manajemen Strategik dalam implementasinya diten-tukan oleh tahapan identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik, seperti:

a. masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya;

b. ancaman produk peng-ganti (biaya/harga);

c. kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan);

d. kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan);

e. persaingan konvensional diantara pesaing (posisi dan ketergantungan).

Dalam proses manajemen strategik diperlukan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan penetapan visi (jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan tujuan (target/standar) sebagai jawaban terhadap pencanangan strategi yang telah disusun menurut tingkatannya (korporat, bisnis dan fungsional) yang didasarkan pada muatan, konsis-tensi dan keterpaduannya dari suatu kerangka kerja proses pengambilan keputusan organisasi untuk jang-ka panjang. Dalam hal ini, struktur organisasi dengan berbagai bentuknya (sederhana, fungsional, divisional, matriks, unit bisnis strategik berperan pen-ting dalam pencapaian tujuan dari kebijakan yang dibuat.

C. Manfaat Manajemen Stratejik

Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik.

Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.. Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:

1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.

2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.

3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif

4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.

5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.

6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.

7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurangi

D. Langkah Dalam Pengembangan Organisasi

Langkah Pertama manajemen perlu secara detail mengindentifikasi aktifitas yang perlu dikerjakan baik langsung maupun tidak langsung sejak disusunnya proposal kegiatan (TOR), pengujian dan penilaian, proses perencana-an program dan kegiatan, implementasi, pengendalian dan pe-ngawasan.

Langkah Kedua yang perlu dilakukan untuk menganalisis profil/postur organisasi adalah mencari keterkaitan (lingkage) dari berbagai aktifitas rantai kegiatan tersebut, baik antar aktifitas pokok (fungsi utama) dan aktifitas penunjang (fungsi pelayanan)

Langkah Ketiga yaitu mencoba mencari sinergi potensial yang mungkin dapat ditemukan diantara output yang dihasilkan oleh setiap aktifitas yang dimiliki oleh organisasi.

E. Tahap-tahap Dalam Manajemen Strategis

Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan antara lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan Isu perumusan strategi termasuk memutuskan bisnis apa yang akan dimasuki bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, apakah memperluas operasi atau diversivikasi, apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan melakukan merjer atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana menghindari pengambilalihan perusahaan pesaing. Keputusan perumusan strategis mengikat suatu organisasi pada produk,pasar, sumber daya, dan teknologi spesifik selama periode waktu tertentu. Strategi menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan terjadi, keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh jangka panjang pada suatu organisasi. Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur oragnisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi. Implementasi strategi sering disebut tahap tindakan manajemen strategis. Strategi implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah:

1. meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang,

2. mengukur prestasi,

3. mengambil tindakan korektif. Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.

F. Pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan

Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi perusahaan atau organisasi, yaitu:

1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.

2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.

3. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.

4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.

5. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.

6. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.

7. Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.

8. Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan atau organisasi tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa mendatang.

Dengan manajemen strategi diharapkan strategi benar-benar dapat dikelola sehingga strategi dapat diimplementasikan untuk mewarnai dan mengintegrasikan semua keputusan dan tindakan dalam organisasi rincian. Tahapan kegiatan untuk menjalankan strategi adalah sebagai berikut:

1. Perumusan strategi

Perumusan strategi adalah proses memilih tindakan utama (strategi) untuk mewujudkan misi organisasi. Proses mengambil keputusan untuk menetapkan strategi seolah-olah merupakan konsekuensi mulai dari penetapan visi-misi, sampai terealisasinya program.

2. Perencanaan tindakan.

Langkah pertama untuk mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan adalah pembuat perencanaan strategi. Inti dari apa yang ingin dilakukan pada tahapan ini adalah bagaimana membuat rencana pencapaian (sasaran) dan rencana kegiatan (program dan anggaran) yang benar-benar sesuai dengan arahan (visi, misi, gool) dan strategi yang telah ditetapkan organisasi.

3. Implementasi.

Untuk menjamin keberhasilan strategi yang telah berhasil dirumuskan harus diwujudkan dalam tindakan implementasi yang cermat. Strategi dan unsur-unsur organisasi yang lain harus sesuai, strategi harus tercermati pada rancangan struktur budaya organisasi, kepemimpinan dan sistem pengelolaan sumber daya manusia. Karena strategi diimplementasikan dalam suatu lingkungan yang terus berubah, maka implementasi yang sukses menuntut pengendalian dan evaluasi pelaksanaan. Sehingga jika diperlukan dapat dilakukan tindakan-tindakan perbaikan yang tepat.

BAB III
KESIMPULAN

Sebagai suatu kesatuan dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan mengembangkan kemapuan manajemen internalnya guna mencapai tujuan yang diinginkan dengan mengarahkan segenap potensi dan strategi serta taktik yang tepat untuk diaplikasikan.

Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif, logis, sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini berusaha untuk mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak menentu. Berdasarkan pada pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi penting untuk membuat keputusan strategis yang baik. Intuisi terutama bermamfaat untuk membuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau sedikit preseden. Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan eksternal sehingga melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi informasi dan globalisasi adalah perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat dewasa ini. Arus informasi yang cepat menghilangkan batas negara sehingga orang dari seluruh dunia dapat melihat sendiri bagaimana cara hidup orang lain. Dunia menjadi tanpa perbatasan dengan warga Negara global, pesaing global, pelanggan global, pemasok global, dan distributor global.

Keperluan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan menjadikan organisasi mengajukan pertanyaan kunci manajemen strategis seperti : ”Jenis bisnis apa yang harus
kita lakukan? Apakah kita berada di bidang yang tepat? Apakah kita harus mengubah
bentuk bisnis kita? Pesaing baru mana yang masuk dalam industri kita? Strategi apa yang harus kita lakukan? Bagaimana perubahan pelanggan kita? Apakah teknologi baru yang
sedang dikembangkan dapat membuat kita keluar dari bisnis.

Wali : Sayang Lahir Batin

Lagu ini cocok banget aku persembahkan untuk Finda Novita Rini, seseorang yang aku sayang, sampe merinding aku kalau dengerinnya.


Finda... aku persembahkan lagu ini untukmu karena aku sangat Tulus mencintaimu...





Dengarkanlah aku cerita hatiku
Cerita tentangmu
Aku mau ikhlas, ikhlas menyayangimu
Tutuplah matamu
Cukup aku dan Tuhan yang tahu


Aku telah berjanji menyayangimu
Lahir dan batinku
Aku telah berjanji mendampingimu
Lahir dan batinku

Andai engkau tahu ku siap mati untukmu
Jiwa dan ragaku
Cukup aku dan Tuhan yang tahu


Aku telah berjanji menyayangimu
lahir dan batinku
Aku telah berjanji mendampingimu
lahir dan batinku


Andai engkau tahu ku siap mati untukmu...





Download video clip Wali Sayang Lahir Batin

Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dan lain-lain.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
B. Permasalahan
Hasil studi aspek ekonomi , social dan politik hendak nya memberikan informasi perihal:
1. bagaimana kondisi ekonomi serta pern pemerintah dapat menunjang rencana bisniss,selain bagaimana peran bisnis setelah di implementasikan dapat sedikit-banyak nya mendukung pemerintah untuk memajukan ekonomi masyarakat.
2. aspek ekonomi yang di kaji di antara nya yaitu:
a. Rencana membangunan nasional.
b. Distribusi nilai tambah
c. Nilai investasi pertenaga kerja
d. Keuntungan ekonomi nasional
e. Hambatan-hambatan di bidang ekonomi
f. Dan dukungan pemerintah.
3. Bagaimana kondisi social akan saling mempengaruhi rencana bisnis, misalnya imformasi mengenai:
1. perusahaan sebagai lembaga social
2. perubahan kondisi social yang kompleks
3. peran perusahaan dalam masyarakat yang pluralistic



BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek Ekonomi
Cukup banyak data makro ekonomi yang tersebar di berbagai media yang secara langsung maupun tidak langsung dapat di manfaatkan perusahaan.Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat di jadikan sebagai indicator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis ,misalnya: PDB, INVESTASI,KURS VALUTA ASING, KREDIT PERBANKAN, ANGGARAN PEMERINTAH, PENGANGGARAN PEMBANGUNAN, PERDAGANGAN LUAR NEGERI, DAN NERACA PEMBAYARAN.
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional
Analisis manfaat proyek di tinjau di sisi ini,di maksudkan agar proyek dapat:
a. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Kegiatan usaha yang dapat di kerjakan oleh tenaga kerja local tidak perlu di gantikan oleh tenaga kerja asing.
b. Menggunakan sumber daya local
Sumber daya lokalmisal nya bahan baku.komponen bahan baku produk local jika di manfatkan (dengan catatan kualiatascukup layak sesuai standart) untuk proses produksi .
c. Menghasilkan dan menghemat devisa
penggunaan bahan baku yang di ambil dari produk local berarti mengurangi penggunaan bahan impor.


d. Menumbuhkan industry lain
Dengan adanya proses bisnis yang baru ,di harapkan tumbuh industry lain baik yang sejenis atau industry pendukung lainnya. seperti industry bahan baku maupun industry sebagai dampak positif adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
e. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negri sesuai dengan kemampuan.
Sebagian sudah di jelaskan di atas bawah produk yang di hasilkan atas usaha tersebut dapat memnuhi kebutuhan dalam negri sehingga jika mencukupi tidaklah perlu mengadakan impor yang sudah tentu akan menguras devisa.
f. menambah pendapatan nasional.
Sudah jelas bahwa dengan bertumbuh nya bisnis di dalam negeri misalnya:dengan diproduksi nya produk yang di konsumsi secara baik di dalam negri, maka impor atas produk Dan komponen imputnya berkurang atau bahkan di tiadakan sama sekali.
2. Sisi Distribusi Nilai Tambah
Maksudnya adalah agar proyek yang akan di bangun memiliki nilai tambah, nilai tambah hendak nya dapat di hitung secara kuantitatif. Dalam perhitungan tersebut, agar lebih mudah, dapat di asumsikan bahwa proyek dapat berproduksi dengan kapasitas normal.
3. Sisi Nilai investasi pertenaga kerja.
Penialaian berikut nya adalah bahwa proyek mampu meningkat kan kesempatan kerja. salah satu cara mengukur proyek padat modal atau padat karyaadalah dengan berbagai investasi (modal tetap+modal kerja) dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga di dapat nilai investasi pertenaga kerja.

4. Hambatan di Bidang Ekonomi
Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus di laksanakan dalam rangka menaikkan atau paling tidak mempertahankan pendapatan yang telah di capai bagi Indonesia, masih banyak tantangan dan hambatan yang di hadapi, sehingga tidaklah mudah untuk melaksanakan pembangunan ekonomi yang juga berdampak padaaspek sosialdan politik, ada beberapa penghambat, diantaranya:
a. Iklim tropis,menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas dan lembab sehingga menurunkan usaha atau gairah kerja manusia, banyak muncul penyakit, serta membuat pertanian kurang menguntungkan.
b. Produktivitas rendah,ini di sebabkan oleh kualitas manusia dan sumber alam yang relative kurang menguntungkan.
c. Kapital sedikit , ini di sebabkan oleh rendah nya produktivitas tenagakerja yang berakibat pada rendah nya pendapatan Negara, sehingga tabungan sebagai sumber capital juga rendah .
d. Nilai perdagangan luar negri yang rendah, ini di sebabkan Negara miskin mengandalkan ekspor bahan mentah yang mempunyai elastisitas penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis ,dalam jangka panjang mengakibatkan kerugian.
e. Besarnya pengangguran, hal ini di sebabkan karena banyaknya tenaga kerja yang pindah dari desa ke kota ,dan kota tak mampu menampung tenaga mereka karena kurang nya factor produksi lain untuk mengimbangi nya sehingga terjadi nya pengangguran itu.
f. Besar nya ketimpangan distribusi pendapatan, misalnya keuntungan lebih banyak di miliki oleh sebagian kecil golongan tertentu saja.
g. Tekanan penduduk yang berat, hal ini di sebabkan antara naik nya rata-rata umur manusia di barengi dengan masih besar nya persentase kenaikan jumlah penduduk yang makin lama makin membebani sumber daya lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.
h. Penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah,hal ini di sebabkan karena sector pertanian menjadi mata pencarian utama,di samping itu kualitas alat-alat produksi, pupuk, teknik pengolahan juga masih relative rendah.

5. Dukungan Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang di lakukan oleh perusahaan-perusahaan di dalam negri akan menghasilkan devisa bagi Negara.salah satu dukungan itu adalah proteksi perdagangan.
Instrumen terjadi nya kebijakan proteksi perdagangan banyak ragam nya,tetapi tujuan nya satu yaitu menimbulkan distorsi pasar dalam artian mencegah adanya pasar persaingan bebas .instrumen kebijakan proteksi perdagangan dapat di golongkan sebagai berikut:
a. Kebijakan perdagangan luar negri terbagi 2 instrumen yaitu:
1. Instrumen tarif,terdiri atas:pajak impor,pajak ekspor,dan subsidi ekspor
2. Instrumen non-tarif ,terdiri atas dua batasan yaitu: pembatasan kualitatif dan pembatasan kuantitatif.
b. Kebijakan perdagangan dalam negri,terbagi atas:
1. Pajak penjualan,retribusi,dan kewajiban pembayaran lain nya.
2. Pengaturan distribusi barang
3. Pengaturan (stabilisasi)harga
c. Kebijakan produksi, terdiri atas:
1. Subsidi/pajak langsung bagi produsen
2. Perlindungan harga produksi dan saran produksi
3. Pengaturan penggunaan sarana produksi
B. Aspek Sosial
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besar nya .namun demikian,perusahaan tidak dapat hidup sendirian, perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain, salah satu komponen lain yang di maksud adalah lembaga social sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendak nya perusahaan memiliki tanggung jawab social.

1. Perusahaan sebagai lembaga social.
Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam-macam kegiatan dalam waktu bersamaan. misalnya: manufaktur, bahan baku, mendistribusikan kepasar, dan lain-lain. Untuk merealisasikan kegiatan perusahaan tidaklah mudah, di sana sering timbul ancaman-ancaman sekaligus peluang-peluang yang datang dari lingkungan, baik eksternal maupun internal.
2. Perubahan kondisi social yang kompleks
Pemecatan karyawan karena berbagai alas an ,seperti misal nya:karena keryawan mabuk-mabukan atau perusahaan mengalami kemerosotan keuntungan,hal yang biasa pada masa lalu.tindakan seperti ini akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam bidang social yang kompleks dalam perusahaan.di sebabkan karena semakin membaik peraturan perundang-undangan pemerintah,meningkatnya kualitas sdm, dan lain-lain.
3. Perubahan dalam masyarakat yang pluralistic
Masyarakat pluralistic adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan social,ekonomi dan politik.,masing-masing kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi system itu efektif.
Berkaitan dengan yang di atas, hendak nya bisnis memiliki manfaat-manfaat social yang hendak nya diterima oleh masyarakat, seperti:
a. Membuka lapangan kerja baru, Maksudnya di bukakan proyek bisnis akan menggairahkan masyarakat sekitar untuk turut serta membuka lapangan kerja baru.
b. Melaksanakan alih teknologi
Maksudnya dengan dilakukan nya alih tekhnologi ini kapada pekerja dengan berbagai cara pelatihan yang terprogram dengan baik maka di harapkan tidak meningkatkan “skil” pekerja tetapi juga sikap mental sebagai tenaga kerja yang andal semakin kokoh.
c. Meningkatkan mutu hidup
Sudah tentu, adanya proyek bisnis turut serta mengurangi angka pengangguran.
d. Pengaruh positif
Proyek bisnis hendak nya dapat berpengaruh positif pada masyarakat sekitar,tidak hanya berdampak pada meningkatnya atau semakin baiknya kondisi lingkungan fisik, seperti jalan, jembatan, dan telepon tetapi juga kondisi lingkungan fisikis mereka.

C. Aspek Politik
Adanya isu, rumor, spekulasi yang timbul akibat kondisi politik yang di ciptakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk, baik itu barang maupun jasa.
Dalam menganalisis kelayakan bisnis hendak nya aspek politik perlu pula dikaji untuk untuk memperkirakan bahwa situasi politk saat bisnis di bangun dan di implementasikan tidak akan sangat mengganggu sehingga kajian menjadi layak,situasi politik dapat di ketahui melalui berita-berita dan media massa. Berita tersebut terbagi dua: good news dan bad news.
Di dalam bisnis good news di maknai dengan berita-berita yang dapat di terima pelaku pasar tentang berbagai factor atau kondisi suatu Negara yang berhubungan dengan dunia investasi, yang di nilai mendukung dan memiliki potensi mendatangkan keuntungan bagi dunia investasi.
Bad news , di sisi lain di maknai sebagai berita yang di terima pelaku pasar tentang berbagai factor atau kondisi suatu Negara yang berhubungan dengan dunia investasiyang di nilai tidak mendukung dan memiliki potensi mendatangkan kerugian bagi dunia investasi. bad news di hindari pasar karena dampaknya merugikan dan mengancam dunia investasi.praktek nya menyelewengkan dan menyalah gunakan kekuasaan yang di lakukan oleh oknum pemerintah dalam menjalankan tugas mereka di nilai pasar sebagai bad news karena mengancam keamanan modal dan usaha mereka., kekacauan politik juga dapat mendorong lahirnya kondisi politik juga dapat mendorong lahirnya kondisi social yang tidak aman.
Jadi, jelas bahwa aspek politik pemerintah secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh pada dunia bisnis.makin kacau politik suatu daerah atau Negara berdampak makin kacau pula dunia bisnis di daerah atau Negara tersebut.dan begitu pula sebalik nya.contoh ny:di bawah ini di rangkum beberapa berita good news dan bad news mengenai peristiwa politik dan social di Indonesia saat mana terjadi krisis multi dimensi serta kondisi bisnis ,misal nya:kurs mata uang yang terjadi bersamaan dengan pristiwa-pristiwa tersebut.kiranya,berdasarkan fakta tersebut dapat di fahami bahwa sedikit-banyak nya situasipolitik berperan terhadap kondisi bisnis.



BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek yang terdapat pada studi kelayakan proyek atau bisnis yang terdiri dari berbagai aspek yang sudah disebutkan di atas antara lain :
1. Aspek ekonomi
2. Aspek politik
3. Aspek ekonomi
Selain beberapa aspek di atas ada beberapa pula aspek yang mempengaruhi studi kelayakan bisnis antara lain:
1. Aspek Hukum
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk Perijinan yang meliputi :
a. Izin lokasi
b. Izin usaha

2. Aspek pasar dan pemasaran
Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di tawarkan oleh suatu proyek tersebut, yang perlu di analisis yaitu :
a. Potensi pasar
b. Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli.
c. Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk
d. Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dan lain-lain.
e. Pemasaran menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.
3. Aspek tekhnis dan teknologi
Berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.

4. Aspek manajemen
Aspek manajemen yaitu Berkaitan dengan manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya.

5. Aspek keuangan
Aspek keuangan yaitu Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
6. Aspek sumber daya manusia
sumber daya manusia (human resource planning) adalah inti dari manajemen sumber daya menusia, kerena dengan adanya perencanaan. Maka kegiatan seleksi, pelatihan, dan pengembangan, serta kegiatan -kegiatan lain yang berkaitan dengan sumber daya manusia lebih terarah.


B. Saran
Dalam studi kelayakan bisnis sangat perlu peran pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur, pegembangan perekonomian dan control terhadap kesenjangan politik agar bisa menarik investor untuk menanamkan modalnya.