Sistem Manajemen Agribisnis

Sistem adalah seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas.
Contoh : di dalam tubuh manusia terdapat organ-organ tubuh, antara lain hati, paru-paru, jantung, ginjal, otak usus, dll. Setiap organ memiliki fungsi yg berbeda, namun memiliki saling ketergantungan. Bila terdapat salah satu organ yg rusak, maka fungsi tubuh secara keseluruhan menjadi terganggu.
Contoh : Mobil yg merupakan rangkaian komponen dari mesin, karburator, dynamo, radiator dan memiliki fungsi yg berbeda.
Pengertian Sistem Agribisnis
Agribisnis sbg suatu sistem adalah agribisnis merupakan seperangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
Dapat disimpulkan bahwa agribisnis terdiri dari berbagai subsistem yang tergabung dalam rangkaian interaksi dan terorganisir dalam suatu totalitas.
Pembagian Sub Sistem Agribisnis

A. Sub sistem Agribisnis Hulu
Industri yg menghasilkan sarana produksi (input) pertanian seperti industri Agro Kimia (pupuk, pestisida, obat-obatan hewan). Industri Agro Otomotif (alat dan mesin pertanian, alat dan mesin pegolahan hasil pertanian) dan Industri pembibitan/pembenihan tanaman/hewan.

B. Sub Sistem Produksi Pertanian/Usaha Tani
Usaha tani yg meliputi budidaya pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perkebunan

C. Sub Sistem Pengolahan Hasil Pertanian
Kegiatan industri yg mengolah hasil pertanian menjadi produk olahan baik produk antara maupun produk akhir. Dan menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen produk pertanian sampai pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud untuk menambah value added (nilai tambah) dari produksi primer tersebut.

D. Sub Sistem Pemasaran
Kegiatan ekonomi yg berkaitan dgn kegiatan distribusi, promosi, informasi pasar, kebijakan perdagangan dan struktur pasar.

E. Sub Sistem Kelembagaan Penunjang
Kegiatan ekonomi yg menyediakan jasa atau layanan yg diperlukan untuk memperlancar pengembangan bisnis. Seperti Lembaga perkreditan, asuransi, penelitian, pengembangan, pendidikan, dan penyuluhan, serta transportasi dan pergudangan

On farm activities (Usaha Tani) : Budidaya Pertanian.
Off farm activities (Luar Usaha Tani) :
 Pengadaan sarana produksi
 Agroindustri Pertanian
 Pemasaran dan Jasa-jasa Penunjang

Agribisnis dalam Industrialisasi Pertanian
Beberapa Pendapat ttg Industrialisasi Pertanian
Tambunan & Priyanto (2005) : bahwa industrialisasi Di indonesia selalu dimulai dr industri besar, dan krg memperhatikan usaha kecil. Akibatnya saat ini indonesia belum menunjukkan tanda” sbg Negara industri yg mandiri.
Pengalaman negara” maju di eropa dan jepang menunjukkan bhw mereka memulai industrialisasi bersamaan dgn pembangunan sektor pertanian. Contoh revolusi industri di inggris di awali dgn revolusi pertanian yg terjadi melalui introduksi teknologi turnip.
Contoh Industrialisasi di jepang berlangsung bersamaan dgn revolusi pertanian yg terjadi melalui reformasi Agraria (restorasi Meiji)
Simatupang & Syafaat (2000) : salah satu penyebab krisis ekonomi di indonesia adalah krn kesalahan industrialisasi yg tidak berbasis pd pertanian. Selama krisis jg terbukti sektor pertanian masih mampu mengalami laju pertumbuhan yg positif
Peluang Sektor Pertanian dalam proses Industrialisasi

Beberapa Alasannya (Tambunan, 2001):

  1. Sektor pertanian yg kuat berarti ketahanan pangan terjamin dan merupakan salah satu prasyarat penting agar proses industrialisasi pertanian pada khususnya dan pembangunan ekonomi pada umumnya bisa berlangsung dgn baik. Ketahanan pangan berarti tidak ada kelaparan dan ini menjamin kestabilan sosial politik.
  2. Dari permintaan agregat, pembangunan sektor pertanian yg kuat membuat tingkat pendapatan riil per kapita di sektor tersebut tinggi yg merupakan salah satu sumber permintaan thdp brg” nonfood, khususnya manufaktur (keterkaitan konsumsi atau pendapatan)
  3. Dari sisi Penawaran, sektor pertanian merupakan salah satu sumber input bagi sektor sektor industri pertanian yg mana indonesia memiliki keunggulan komparatif, misalnya industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit
Pertimbangan Akselerasi Sektor Pertanian
  1. Sektor pertanian masih tetap sebagai penyerap tenaga kerja , sehingga akselerasi pembangunan sektor pertanian akan membantu mengatasi masalah pengangguran.
  2. Sektor pertanian merupakan penopang utama perekonomian desa dimana sebagian besar penduduk berada. Oleh karena itu, akselerasi pembangunan pertanian paling tepat untuk mendorong perekonomian desa dalam rangka meningkatkan pendapatan sebagian besar penduduk indonesia sekaligus pengentasan kemiskinan.
  3. Sektor pertanian sebagai penghasil makanan produk penduduk, sehingga dengan akselerasi pembangunan pertanian maka penyediaan pangan dapat terjamin.
  4. Harga produk pertanian memiliki bobot yg besar dlm indeks harga konsumen, sehingga dinamikanya amat berpengaruh terhadap laju inflasi.
  5. Akselerasi pertanian dalam rangka mendorong ekspor dan mengurangi impor produk pertanian, sehingga dalam hal ini dapat membantu menjaga keseimbangan neraca pembayaran.
  6. Akselerasi pembangunan pertanian mampu meningkatkan kinerja sektor Industri. Hal ini karena terdapat keterkaitan yg erat antara sektor pertanian dgn sektor industri yg meliputi keterkaitan produk, konsumsi dan investasi
Karena:
Kabinet Indonesia bersatu menetapkan Program Pembangunan dgn Strategi 3 jalur (triple track strategy) sbg manifestasi Pembangunan yg lebih Pro-Growth, Pro-Employment dan Pro-Poor.
1. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di atas 6,5 % melalui percepatan investasi dan ekspor.
2. Pembenahan sektor riil u/ mampu menyerap tambahan angkatan kerja dan menciptakan lapangan kerja baru.
3. Revitalisasi Pertanian dan Pedesaan untuk berkontribusi pada pengentasan kemiskinan.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar yang menggunakan Anonymous tidak akan mendapatkan respon.!! thanks..