PT Astra International Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang diidamkan oleh para lulusan mahasiswa. Astra menempatkan sumber daya manusia sebagai modal utama perusahaan, karena itu sistem remunerasi dari waktu ke waktu terus disempurnakan dan dibuat semakin kompetitif. Tingkat turn-over Astra sejauh ini relatif rendah. Hal ini menunjukkan sistem remunerasi mereka cukup kompetitif.
Ketika ada staf yang keluar karena tergiur imbalan dari perusahaan lain, biasanya banyak yang kembali lagi ke Astra. Selama ada posisi, mereka yang keluar secara baik-baik bisa diterima kembali di Astra. Astra diuntungkan jika karyawan itu berkembang cepat di luar Astra dalam hal wawasan dan kompetensi sehingga mereka membawa pengetahuan dan pengalaman baru yang bisa menjadi masukan bagi Astra ketika kembali.
Sempat muncul guyonan 5K tentang karyawan baru Astra, yaitu kagum, kaget, kecewa, keluar, dan kembali. Biasanya karyawan baru melihat Astra dengan kagum, merasa kaget ketika sudah diterima karena gaji yang diperoleh tidak sebesar namanya, lama-kelamaan kecewa, lantas memutuskan keluar, dan setelah mereguk dunia bebas akhirnya mereka kembali lagi ke Astra. Kini guyonan itu tidak lagi tepat bagi Astra karena mereka terus memperbaiki sistem remunerasinya sehingga PT Astra International Tbk. menjadi salah satu perusahaan terbaik di Indonesia.
Elemen utama dalam pengelolaan SDM adalah performance management, training and development, recruitment system, talent management, dan remuneration system. Hal-hal tersebut tidak hanya sekedar menyangkut sistem saja, tetapi juga implementasi dan hasil yang diperoleh. Perusahaan bisa dikatakan memiliki pengelolaan SDM yang baik jika memiliki dua hal, yakni sistem SDM dan sistem implementasi yang baik. Dari kelima elemen tersebut, PT Astra International Tbk. dinilai sebagai perusahaan yang sudah mengimplementasikan praktik manajeman SDM secara baik dan benar. Dalam hal performance management, Astra dinilai sudah memilki strategi bisnis yang jelas dan proses cascading-nya pun jelas sekali. Selain itu, Astra juga dianggap telah mempunyai sistem SDM yang tertata rapi dengan pengukuran employee satisfaction yang objektif.
Perumusan performance management diawali dari rapat yang membahas proyeksi kinerja perusahaan selama dua tahun mendatang dan sekaligus membuat key performance indicator (KPI)-nya. Kemudian setiap kepala divisi, kepala departemen dan manajer diberikan individual performance plan serta KPI-nya. Selain itu karyawan juga rutin diberi coaching dan konseling.
Hasil temuan jajak pendapat lainnya adalah Astra juga dipersepsikan sebagai perusahaan yang terbaik dalam perekrutan karyawan. Keberanian perusahaan ini mengembangkan sistem rekrutmen yang proaktif menjadi salah satu sebabnya. Lewat sistem tersebut perusahaan dianggap bisa meraih best talent. Astra bahkan memiliki lembaga rekrutmen yang disebut Astra Recruitment Center untuk memastikan bahwa orang yang direkrut perusahaan adalah orang-orang terbaik. Pola rekrutmen Astra didasarkan pada kebutuhan. Dalam melakukan perekrutan karyawan, Astra menekankan pada dua hal yaitu kompetensi dan karakter. Astra tidak hanya mencari orang pintar, tetapi juga harus bisa berorganisasai dan bergaul.
Setelah direkrut para karyawan ini akan memasuki People Development Program. Proses ini ditangani Astra Management dan Development Institute (AMDI), yang sekaligus berfungsi sebagai bank data pengalaman dan praktik bisnis terbaik di lingkup Astra. Ada tiga fokus dalam pengembangan karyawan di Astra, yaitu basic competence development, functional competence development, dan leadership development. Demi mendapatkan hasil terbaik, AMDI juga menjalin kerjasama dengan padepokan bisnis ternama seperti Asian Institute of Management. Dengan program yang sangat terstruktur dan terintegrasi tersebut, Astra pantas menjadi yang terbaik untuk elemen training and development. Apalagi perusahaan perusahaan ini juga memiliki bujet besar untuk pengembangan aset karyawan.
Astra juga dinilai sebagai perusahaan yang terbaik dalam hal talent management. Terbukti, meskipun banyak karyawan yang berpindah ke perusahaan lain namun Astra tidak kesulitan untuk mendapatkan penggantinya. Talent management yang baik harus memperhatikan turn –over karyawannya dimana turn-over karyawan berhubungan erat dengan sistem remunerasi .
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar yang menggunakan Anonymous tidak akan mendapatkan respon.!! thanks..